Pendekatan Kontruktivis Sosial untuk Pengajaran
Konstruktivisme
merupakan pendekatan untuk pembelajaran yang menekankan bahwa individu akan
belajar dengan baik apabila mereka secara kreatif mengonstruksi pengetahuan dan
pemahaman. Secara umum pendekatan konstruktivisme sosial menekankan pada
konteks sosial dari pembelajaran dan bahwa pengetahuan itu dibangun dan
dikonstruksi secara bersama. (Bearison dan Dorval 2002).
Dalam
pendekatan kontruktivis Piaget, murid merekontruksikan, mengorganisasikan, dan
mereorganisasikan pengetahuan dan informasi sebelumnya. Vygotsky menekankn bhwa murid mengkontruksi
pengetahuan melalui interaksi dengan orang lain. Piaget menekankan bahwa guru
seharusnya memberi dukungan bagi murid untuk mngeksplorasi dan mengembangkan
pemahaman.
Sedangkan Vygotsky, menekankan guru harus menciptakan
banyak kesempatan bagi murit untuk belajar dengan guru dan teman sebaya dalam
mengkontruksi pengetahuan bersama (Konzulni,2000). Jadi, Pendekatan
konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan
pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat
diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
Atas pentingnya mengkontruksi pemahaman, maka guru
dapat mengadakan pengajaran dengan berbasis masalah. Tujuannya, gar siswa dapat
mandiri dalam memechkan masalah dan mengembangkan pemaham mereka dengan saling
bertukar pengetahuan. Dalam pendekatan kontruktivisme, guru berfungsi sebagai
fasilitator.